Hero Section.png

See on Behance

Background of Study

Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang aktif menggunakan sosial media Twitter. Saya menggunakan Twitter untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya. Selain itu saya juga memanfaatkan twitter untuk bertukar informasi dengan teman-teman di dunia maya. Seiring berjalannya waktu, aplikasi Twitter terus meningkatkan performanya, salah satunya dengan menghadirkan berbagai macam fitur baru. Fitur-fitur yang dimiliki aplikasi Twitter tentunya bertujuan untuk memudahkan kita untuk menggunakan aplikasi itu sendiri, namun tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan dari aplikasi Twitter saat ini.

Setelah sekian lama menggunakan Twitter saya mengalami sedikit kendala dengan fitur yang disediakan oleh Twitter, yaitu fitur thread dan like. Pada fitur thread saya berpikir bahwa banyaknya suatu informasi (tweet) yang dapat dimuat oleh sebuah thread menjadi kendala bagi saya apabila informasi tersebut sudah bukan tujuan utama saya ketika mengakses kembali thread tersebut. Selanjutnya pada fitur like dimana saya memanfaatkan fitur ini untuk mengumpulkan informasi yang bermanfaat bagi saya sehingga ketika saya ingin mengakses kembali informasi tersebut saya dapat membuka menu likes pada profile. Namun beberapa kali saya menemukan informasi (tweet) pada menu likes tersebut yang tidak saya butuhkan dan merasa tidak pernah memberi like pada informasi tersebut.

Setelah mengalami kendala-kendala tersebut, saya semakin penasaran apakah hal ini juga menjadi permasalahan bagi pengguna aplikasi Twitter lainnya. Untuk itu saya menjadikan hal ini sebagai sebuah case study untuk mendalami permasalahan yang saya alami serta menentukan langkah selanjutnya untuk mendapatkan solusi dari permasalahan ini.


Methodology

Working Framework.png

Seperti yang kita ketahui terdapat berbagai macam Design Process Model yang dapat digunakan dalam proses UI/UX atau Product Design, seperti Design Thinking, Double Diamond, dan lainnya. Berdasarkan beberapa macam kerangka kerja yang dipelajari dari berbagai sumber serta dengan menyesuaikan cara bekerja, Saya menyederhanakan proses desain saya menjadi 5 tahap yaitu research, wireframe, design, prototype, dan test/validate.


Research

- Qualitative Research

Untuk memahami konteks permasalahan yang dialami, Saya melakukan Qualitative Research berupa In-depth Interview yang bertujuan untuk mengumpulkan persepsi dan pandangan dari pengguna aplikasi Twitter lainnya. Saya melakukan interview terhadap 5 orang partisipan dimana 3 orang diantaranya merupakan pengguna aktif Twitter dan 2 lainnya pengguna yang tidak begitu aktif namun masih menggunakan Twitter.

Powered by Fruition